Serumen dikenal orang awam sebagai kotoran telinga. Serumen merupakan hasil produksi kelenjar sebasea (kelenjar minyak ), kelenjar seruminosa ( kelenjar kotoran telinga ), lapisan kulit yang terlepas , dan dari partikel debu.
Bentuk Serumen antara lain keras, lunak, basah atau kering. Serumen berperan sebagai pelindung telinga, mengikat kotoran yang masuk ke liang telinga. Selain itu Serumen menghasilkan bau tidak enak,sehingga serangga tidak masuk ke telinga. Namun apabila jumlahnya berlebih akan menimbulkan kendala.
Bahaya Serumen
· Tuli / penurunan pendengaran
· Nyeri telinga
· Grebeg-grebeg
· Rasa gatal pada telinga
· Rasa berair pada telinga
Yang Tidak Boleh Dilakukan Pada Telinga
1. Mengorek Telinga
Mengorek telinga dengan benda tumpul atau tajam karena dapat mendorong serumen semakin ke dalam, dapat terjadi luka pada liang telinga atau robeknya gendang telinga.
2. Memasukkan Air Ke Telinga
Tidak boleh memasukkan air ke telinga, Bila pada liang telinga terdapat serumen , maka serumen akan mengembang dan menimbulkan rasa nyeri dan penuh ditelinga
Yang Boleh Dilakukan
1. Memeriksakan ke Poli THT (Telinga, Hidung, Tenggorok)
Diperlukan alat dan keterampilan khusus untuk melihat dengan jelas (bentuk, jenis dan posisi serumen) serta membersihkan serumen. Jagalah telinga anak kita demi masa depannya, bila kita menemui anak dengan prestasi menurun periksakan telinganya. siapa tahu ada kotoran telinga yang menyumbat.
2. Membersihkan Telinga
Membersihkan telinga dengan lap basah atau handuk hanya di bagian luar telinga saja. Serumen dapat keluar sendiri secara alamiah karena posisi liang telinga ke bawah. Dengan gerakan mengunyah, serumen akan terbawa ke luar telinga dan serumen dapat mengering karena udara.
Cara Mengeluarkan Serumen
- Dilakukan oleh tenaga Medis terampil seperti dokter spesialis THT
- Tergantung pada bentuk, jenis dan jumlahnya. Dapat dikeluarkan dengan kait atau irigasi dan bila perlu dilunakkan dengan obat sesuai petunjuk dokter spesialis THT
Baca juga : Sinusitis-Kenali Gejala dan pengobatanya