Kista Ovarium adalah benjolan yang membesar, seperti balon yang berisi cairan, yang tumbuh di indung telur. Cairan ini biasa berupa air, darah, nanah, atau cairan coklat kental seperti darah menstruasi. Kista banyak terjadi pada wanita usia subur atau usia reproduksi.
Penyebab
- Usia
Kista ovarium jinak terjadi pada wanita kelompok usia reproduktif. Pada wanita yang memasuki masa menopause (usia 50-70 tahun) lebih beresiko memiliki kista ovarium ganas. - Status menopause
Ketika wanita telah memasuki masa menopause, ovarium dapat menjadi tidak aktif dan dapat menghasilkan kista akibat tingkat aktifitas wanita menopause yang rendah. - Faktor genetik
Di dalam tubuh manusia terdapat gen pemicu kanker yaitu disebut dengan gen protoonkogen. Protoonkogen dapat bereaksi akibat dari paparan karsinogen (lingkungan, makanan, kimia), polusi dan paparan radiasi. - Pengobatan infertilitas
Pengobatan infertilitas dengan konsumsi obat kesuburan dilakukan dengan induksi ovulasi dengan gonadotropin (konsumsi obat kesuburan). Gonadotropin yang terdiri dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dapat menyebabkan kista berkembang. - Kehamilan
Pada wanita hamil, kista ovarium dapat terbentuk pada trimester kedua pada puncak kadar Human Chorionic Gonadotrpin (HCG). - Hipotiroid
Hipotiroid merupakan kondisi menurunnya sekresi hormone tiroid yang dapat menyebabkan kelenjar pituitari memproduksi Thyroid Stimulating Hormone (TSH) lebih banyak sehingga kadar TSH meningkat. TSH merupakan faktor yang memfasilitasi perkembangan kista ovarium folikel. - Merokok
Kebiasaan merokok juga merupakan faktor resiko untuk pertumbuhan kista ovarium fungsional. Semakin meningkat resiko kista ovarium dan semakin menurun Indeks Massa Tubuh (IMT) jika seseorang merokok. - Ukuran massa
Kista ovarium fungsional pada umumnya berukuran kurang dari 5 cm dan akan menghilang dalam waktu 4-6 minggu. Sedangkan pada wanita pasca menopause, kista ovarium lebih dari 5 cm memiliki kemungkinan
besar bersifat ganas. - Kadar serum pertanda tumor CA-125
Kadar CA-125 yang meningkat menunjukkan bahwa kista ovarium tersebut bersifat ganas. Kadar abnormal CA-125 pada wanita pada usia reproduktif dan premenopause adalah lebih dari 200 u/mL, sedangkan pada wanita menopause adalah 35 u/mL atau lebih. - Riwayat keluarga
Riwayat keluarga menderita kanker ovarium, endometrium, payudara, dan kolon menjadi perhatian khusus. Semakin banyak jumlah keluarga yang memiliki riwayat kanker tersebut, dan semakin dekat tingkat hubungan keluarga, maka semakin besar resiko seorang wanita terkena kista ovarium. - Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko terbentuknya kista ovarium, karena alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen. Kadar estrogen yang meningkat ini dapat mempengaruhi pertumbuhan folikel. - Obesitas
Wanita obesitas yang memiliki Body Mass Indeks (BMI) lebih besar atau sama 30kg/m2 lebih beresiko terkena kista ovarium baik jinak maupun ganas. Jaringan lemak memproduksi banyak jenis zat kimia, salah satunya adalah hormon estrogen, yang dapat mempengaruhi tubuh. Hormon estrogen merupakan faktor utama dalam terbentuknya kista ovarium.
Gejala
- Rasa nyeri di rongga panggul disertai rasa gatal.
- Rasa nyeri sewaktu bersetubuh atau nyeri rongga panggul kalau tubuh bergerak.
- Rasa nyeri saat siklus menstruasi selesai, pendarahan menstruasi tidak seperti biasa. Mungkin perdarahan lebih lama, lebih pendek atau tidak keluar darah menstruasi pada siklus biasa, atau siklus menstruasi tidak teratur.
- Perut membesar.
Komplikasi
- Perdarahan ke dalam kista
- Torsio (Putaran Tangkai)
- Infeksi kista ovarium
- Robek dinding kista (rupture)
- Degenerasi keganasan,
- Degenerasi ganas berlangsung pelan “silent killer”. Terdiagnosa setelah stadium lanjut, diagnosa dini karsinoma ovarium menggunakan pemeriksaan tumor marker CA-125 untuk mengetahui terjadinya degenerasi ganas.
Penatalaksanaan
- Terapi Hormonal
- Terapi pembedahan/ Operasi