Hipertensi adalah salah satu penyakit yang sering disebut dengan “pembunuh diam-diam” karena penyakit ini tidak menyebabkan gejala jangka panjang. Namun, penyakit ini mungkin mengakibatkan komplikasi yang mengancam nyawa, seperti penyakit jantung koroner,gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Seseorang di katakan mengalami tekanan darah tinggi, ketika tekanan darah yang terukur pada nilai 130/80 mmHg atau lebih tinggi.
Penyebab
1. Usia
Prevalensi hipertensi sebesar 29% pada usia 25-44 tahun, pada usia 45-64 tahun sebesar 51% dan pada usia > 65 tahun sebesar 65%. Dibandingkan usia 55-59 tahun, pada usia 60-64 tahun terjadi peningkatan risiko hipertensi sebesar 2,18 kali, usia 65-69 tahun 2,45 kali dan usia > 70 tahun 2,97 kali (Kemenkes RI, 2013).
2. Keturunan
keturunan hipertensi pada kedua orangtuanya mempunyai risiko 40-60 % hipertensi ketika beranjak dewasa.
3. Obesitas
Penderita obesitas mempunyai risiko mengalami hipertensi 2,2 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang mempunyai IMT normal
4. Konsumsi Garam Berlebih
Karena garam dapat mengikat cairan, sehingga meningkatkan volume darah. Akibatnya, tekanan darah jadi meningkat. Jika kamu mengidap darah tinggi, asupan garam perlu dibatasi, yaitu maksimal 1.500 miligram per hari, atau setara dengan 1 sendok teh.
Baca juga : Darah tinggi tidak boleh makan apa? 6 Jenis makanan ini WAJIB Anda hindari.
5. Kurang Olahraga
Kurangnya aktifitas fisik meningkatkan risiko menderita hipertensi karena meningkatkan risiko kelebihan berat badan. Orang yang kurang melakukan aktivitas fisik juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
6. Merokok
Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung di dalam tembakau yang dapat merusak lapisan dalam dinding arteri, sehingga arteri lebih rentan terjadi penumpukan plak (arterosklerosis).
Faktor Resiko
1. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol
- Jenis kelamin
- Umur
- Keturunan (Genetik)
2. Faktor resiko yang dapat dikontrol
- Obesitas
- Kurang olah raga
- Kebiasaan merokok
- Mengkonsumsi garam berlebih
- Minum alcohol
- Minum kopi
- Stress
Gejala
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
- Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
- Masalah pada penglihatan
- Nyeri dada
- Berdebar – debar
- Tengkuk terasa pegal
- Sesak napas
- Mudah lelah
- Mata berkunang-kunang
Pencegahan
- Mengurangi konsumsi garam.
- Menghindari kegemukan (obesitas).
- Membatasi konsumsi lemak.
- Olahraga teratur.
- Makan banyak buah dan sayuran segar.
- Tidak merokok dan minum alkohol.
- Latihan relaksasi atau meditasi.
- Konsumsi kafein yang tidak berlebihan
- Berusaha untuk berfikir positif
- Periksakan ke Dokter Spesialis Jantung