Ibu hamil pasti bingung, harus melakukan USG 2D, 3D, atau 4D? kapan harus melakukan USG 4D? apa si keuntunganya? untuk menjawab rasa penasaran para ibu hamil. yuk simak penjelasan berikut ini.

USG 4D oleh dr Silvya Chandra, Sp.OG (Poli Spesialis Kandungan RS Fathma Medika)

Pemeriksaan ultrasonografi yang paling umum dilakukan pada ibu hamil adalah USG 2 dimensi. USG ini hanya dapat menampilkan gambar organ dalam dan tulang janin. Selain USG 2 dimensi, ada pula jenis pemeriksaan USG lain yaitu USG 3 dimensi. Pada USG 3 dimensi, gambar bayi dari permukaan luar dapat ditampilkan.

Sementara USG 4 dimensi bisa menampilkan gambar bergerak dari janin, dan merupakan teknologi ultrasonografi terbaru dan paling canggih.

USG 4 dimensi adalah salah satu jenis USG yang tidak hanya menampilkan gambar, tapi juga video janin di dalam kandungan. Karena menampilkan efek video seperti film, orang tua dapat melihat wajah buah hatinya ketika sedang tersenyum atau menguap dan tubuh janin ketika membalik badan. 

Hasil USG 2D, 3D dan 4D

Jika Anda memutuskan untuk memilih USG 3D atau 4D, waktu terbaik untuk menjalani prosedur ini adalah pada usia kehamilan ke-27 hingga 32 minggu. Pemeriksaan di luar rentang waktu ini mungkin tidak akan memberikan gambaran yang optimal.

Keunggulan Pemeriksaan USG 4D

Pemeriksaan USG 4D lebih unggul dibanding 3D dan 2D. Keunggulan itu antara lain:

  • Teknologi lebih maju
  • Hasil USG berupa gambar bergerak/video
  • Kualitas hasil lebih detail dan jelas
  • Gerakan janin bisa diketahui, misalnya sedang menguap
  • Kelainan lebih mudah terdeteksi dan akurat
  • Jenis kelamin lebih jelas terlihat
  • Ikatan orang tua dengan bayi bisa lebih kuat berkat gambar yang mendekati kenyataan.

Kegunaan USG 4D

Berikut ini beberapa alasan USG 4D perlu dilakukan:

  • Mengkonfirmasi hari perkiraan kelahiran
  • Mendeteksi detak jantung bayi
  • Memastikan kehamilan tidak ektopik (di luar kandungan)
  • Mengkonfirmasi jumlah janin dalam kandungan
  • Memastikan janin berkembang sesuai dengan rencana
  • Mengukur bayi, misalnya berat dan tingginya, lingkar kepala, dan lain-lain
  • Mengecek jumlah air ketuban
  • Memeriksa kelainan
  • Melihat jenis kelamin
  • Memperlihatkan kondisi janin kepada orang tua untuk memberikan informasi bahwa tak ada masalah pada proses tumbuh kembang janin

Baca Juga : Kenali Ciri-Ciri KPD (Ketuban Pecah Dini)

Get In Touch
>