Speach Delay adalah kemampuan berbicara anak tidak sesuai umurnya. Umumnya, anak usia 2 tahun bisa mengatakan sekitar 50 kata dan berbicara dalam dua hingga tiga kalimat. Saat mereka menginjak 3 tahun, kemampuan berbicara mereka meningkat sekitar 1000 kata dan mampu berbicara dalam tiga hingga empat kalimat. Jika buah hati kita belum mampu melakukan hal tersebut, sebaiknya orangtua harus waspada. Bisa jadi, si kecil mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.
Poses perkembangan anak merupakan hal yang penting dalam menyiapkan anak sebagai generasi penerus bangsa. Masa emas kembang bahasa anak sebagaimana perkembangan anak yang lain ialah ketika anak berusia 0-6 tahun (WHO, 2009). Usia toddler (0-3 tahun) adalah usia terpenting yang dalam perkembangannya sangat perlu dipantau karena pada masa ini perkembangan pada masa ini sangat cepat.
Tanda anak mengalami speach delay
- Sulit mengikuti ucapan.
- Artikulasi buruk atau bahkan tidak jelas.
- Tidak mampu meneruskan kata dalam satu kalimat.
- Sulit menyatukan kata-kata menjadi kalimat atau tidak bisa mengungkapkan kalimat pendek.
- Frekuensi mengoceh sangat jarang atau tidak ada, bahkan saat menginjak usia 15 bulan.
- Tidak mampu berbicara saat 2 tahun.
Kemampuan berbicara anak berdasarkan usia
1. Usia 3 bulan
Bayi mulai mengeluarkan suara tak jelas atau babbling dan mampu mengenali suara serta memperhatikan wajah saat diajak berbicara.
2. Usia 6 bulan
Bayi dapat memproduksi suara yang sedikit lebih jelas seperti “baba” atau “papa” dan mampu menoleh ke arah datangnya suara.
3. Usia 9 bulan
Bayi mulai mengerti kata dasar seperti “iya” atau “tidak”.
4. Usia 12 bulan
Bayi mampu meniru beberapa kata dan paham perintah sederhana.
5. Usia 18 bulan
Bayi mampu mengulang kata dan mengerti beberapa kata dasar.
6. Usia 24 bulan
Bayi mampu menguasai 50 kata dan mulai berkomunikasi dengan dua kata.
7. Usia 3-5 tahun
Mampu mengerti kosakata baru dan mengulanginya.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Yang Mengalami Speach Delay